Selasa, 08 Desember 2015

SIKLUS PENDAPATAN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


TUGAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

"SIKLUS PENDAPATAN"



DISUSUN OLEH :
DORA PUTRI MAULANA (13320028)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen : Sarkius Oktavyanus Tarigan, SE,MMSI


I.      PENDAHULUAN
Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus – siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian – kejadian ini menghasilkan transaksi – transaksi yang dapat dikelompokan menjadi empat siklus aktivitas bisnis yang umum, yaitu :
1.      Siklus Pendapatan
2.      Siklus Pengeluaran
3.      Siklus Produksi
4.      Siklus Keuangan
Pada umumnya perusahaan dagang didirikan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.  Guna mendapatkan keuntungan tersebut perusahaan perlu melakukan  siklus pendapatan yang terdiri dari pesanan penjualan, pengiriman barang, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas.
Guna mendapat keuntungan tersebut perusahaan perlu melakukan 4 aktivitas dalam siklus pendapatan yang terdiri dari :
1.      Pemesanan penjualan
2.      Pengiriman barang
3.      Penagihan dan piutang usaha
4.      Serta penagihan kas

   II.            SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Oleh karenanya kami akan merumuskan masalah dalam desain sistem umum siklus pendapatan berikut ini :

Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1.      Penerimaan pesanan dari para pelanggan
Ø  Mengambil pesanan pelanggan
Ø  Persetujuan kredit
Ø  Memeriksa ketersediaan persediaan
Ø  Menjawab permintaan pelanggan

2.      Pengiriman barang
Ø  Ambil dan pak pesanan
Ø  Kirim pesanan

3.      Penagihan dan piutang usaha
Ø  Penagihan
Ø  Pemeliharaan data piutang usaha
Ø  Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan

4.      Penagihan kas
Siklus pendapatan terdiri dari semua kegiatan dalam sistem order entry/penjualan, sistem penagihan/penerimaan kas, dan sebagian kegiatan yang relevan dalam sistem inventaris dan sistem general ledger. Operasi - operasi siklus pendapatan menyertakan :
·            Pendapatan dan pencatatan order pelanggan
·            Pengiriman barang dan pencatatan biaya dari barang yng terjual
·            Penagihan dan pencatatan penjualan dan accounts receivable
·            Pendapatan dan pencatatan penerimaan kas  

A.    URUTAN AKTIVITAS
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departeman bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan. Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.

1.     Mengambil pesanan pelanggan
 Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui telepon, melalui web site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal ini secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi hal ini juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun surat.

2.     Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales) dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang tidak melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas. Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut, atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.

3.     Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman. Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan.
Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman.

4.     Menjawab permintaan pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-perusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM), untuk mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal. Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan pelanggan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan tersebut.
Aktivitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap:
1)      Mengambil dan mengepak pesanan
2)      Mengirim pesanan tersebut
Departemen bagian penggudangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.
1.     Ambil dan mengepak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan penjualan akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan jumlah setiap produk untuk mengeluarkannya dari persediaan. Persediaan kemudian akan dipindahkan ke departemen pengiriman.
            Sistem gudang otomatis tidak hanya memotong biaya dan meningkatkan efisiensi dalam menangani persediaan, tetapi juga memungkinkan pengiriman yang lebih responsif ke pelanggan.

2.     Mengirim pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab atas barang yang dikirim.  Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua dokumen pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman barang ke kurir tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan slip pengepakan dikirim ke departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa barang tersebut telah dikirim dan faktur penjualan harus dibuat serta dikirim. Kurir tersebut juga menahan satu salinan dokumen pengiriman untuk catatan mereka.

Ringkasan dari Pengawasan siklus Pendapatan :
Aktivitas Kontrol
Proses Penjualan
Penerimaan Kas
Transaksi Persetujuan

Pemisahan Tugas

Pemeriksaan Kredit,
Kebijakan Retur
Kredit dipisahkan dari pemrosesan; pengawasan persediaan dipisah dari gudang; buku besar pembantu piutang dipisah dari buku besar umum
Daftar Pembayaran

Penerimaan kas dipisah dari piutang dan rekening kas; buku besar piutang dipisah dari buku besar umum.
Aktivitas Kontrol
Proses Penjualan
Penerimaan Kas
Supervisi

Catatan Akuntansi







Akses




Verifikasi Independen


Pesanan Pembelian, jurnal pembelian, buku besar pembantu piutang, rekening control piutang (buku besar umum), buku besar pembantu persediaan, pengawasan persediaan, rekening penjualan (buku besar umum).
Akses secara fisik ke persediaan; akses ke catatan akuntansi diatas ; akses secara fisik ke kas, akses ke catatan akuntansi di atas.
Departemen pengiriman, departemen penagihan, buku besar umum.
Departemen penerimaan dokumen
Dokumen pembayaran, cek, daftar jurnal pembayaran, penerimaan kas, buku besar piutang, rekening control piutang, rekening kas.



Departemen pengiriman, departemen penagihan, buku besar umum


Penerimaan kas, buku besar umum, rekonsiliasi bank.







Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pendapatan sebagai berikut :
Proses / Aktivitas
Ancaman
Prosedur Pengendalian yang dapat diterapkan
Entri Pesanan Penjualan







Pengiriman






Penagihan dan piutang usaha
1.    Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat.

2.    Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit buruk.

3.    Keabsahan Pesanan

4.    Habisnya persediaan , biaya penggudangan, dan pengurangan harga

5.    Kesalahan pengiriman:
   Barang dagangan salah  Jumlah yang salah Alamat yang salah.

6.    Pencurian persediaan.





7.    Kegagalan untuk menagih pelanggan



8.    Kesalahan dalam penagihan


9.    Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha
Pemeriksaan kelengkapan data pelanggan, pencarian otomatis data referensi seperti alamat.

Menetapkan batas kredit utk setiap pelanggan, persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit, memelihara catatan yang akurat atas saldo piutang pelanggan.
Ttd di atas dokumen kertas; ttd digital dan sertifikat digital untuk e-business.
Sistem pengendalian persediaan, dan perhitungan fisik persediaan secara periodic.


Membandingkan data pengiriman dan pesanan penjualan; pemindai kode garis Pengendalian aplikasi entri data


Persediaan disimpan di tempat yang aman dengan pembatasan akses secara fisik; semua transfer internal didokumentasikan; perhitungan fisik persediaan secara periodik dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat.
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan; pemberian nomor terlebih dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur secara periodik; rekonsiliasi kartu pengambilan dengan pesanan penjualan.
Mencocokan jumlah yang tercantum di slip pengepakan dengan jumlah di pesanan penjualan.
Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar; laporan bulanan ke pelanggan.
Proses/ aktivitas
Ancaman
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan
Penagihan kas






Masalah pengendalian umum
10.    Pencurian Kas







11.    Kehilangan data


12.    Kinerja yang buruk
Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan;
Rekonsiliasi periodik laporan bank dengan catatan seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas.
Prosedur cadangan dan pemulihan dari bencana; pengendalian akses (secara fisik dan logis).
Persiapan dari tinjauan laporan kinerja.


Rabu, 25 November 2015

E-Commerc


TUGAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

" E-Commerce "



DISUSUN OLEH :
DORA PUTRI MAULANA (13320028)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen : Sarkius Oktavyanus Tarigan, SE,MMSI

I.      Pengetian
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1.      Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2.      Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3.      Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4.      Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

A.    Tujuan dan Manfaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
1)      Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
2)      Menurunkan biaya operasional (operating cost).’Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, bebangaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
3)      Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
4)      Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.


5)      Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
6)      Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
1)      Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
2)      Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
3)      Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
B.     Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
·         System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
·         Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
·         Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
·         Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
·         Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
·         Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
·         Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

C.     Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce
Ada tiga aspek kelebihannya, yaitu:
1)      Kelebihan bagi organisasi
a)      Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International
b)      Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan
c)      Meningkatkan Brand perusahaan
d)     Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik
e)      Mempercepat dan efesiensi proses bisnis

2)      Kelebihan bagi pelanggan
a)      Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam
b)      Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman
c)      Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu dengan lainnya
d)     Dapat melakukan review komentar terkait produk
e)      Dapat memberikan informasi lebih cepat

3)      Kelebihan bagi masyarakat
a)      Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli
b)      Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga seharusnya dapat lebih terjangkau
c)      Dapat membantu pemerintah dalam pemberian pelayanan public
Sementara kekurangannya dalam dua aspek, yakni:
1)      Kekurangan dari segi teknis
a)      Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada
b)      Perubahan/perkembangan industri perangkat lunak sangatlah cepat
c)      Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI
d)     Kesulitan dalam integrasi sistem
e)      Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem

2)      Kekurangan dari segi non-teknis
a)      Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce
b)      Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang terhadap situs E-Commerce
c)      Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi dalam setiap transaksi secara online
d)     Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli
e)      Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat cepat
f)       Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu

D.    Beberapa Faktor Penting Yang Membantu Kesuksesan e-commerce
1)      Menyediakan harga kompetitif, lebih murah dari penjualan offline yang notabenememerlukan representasi toko fisik
2)      Jasa penjualan yang efisien, andal, cepat, tanggap dan ramah. Kepuasan pembeli sangatdiutamakan.
3)      Informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas agar tidak terjadi keragu-raguan calon pembeli.
4)      Memberikan berbagai bonus insentif belanja, seperti kupon, penawaran istimewa sertadiskon
5)      Menggunakan teknologi yang baik, aman dan memadai untuk melayani keperluanaplikasi e-commerce
6)      Memberikan perhatian khusus kepada input dan keluhan pelanggan, misalnya usulanmenjual barang jenis tertentu yang belum ada, dan masukan-masukan lainnya.
7)      Menyediakan atmosfir komunitas untuk berkumpul dengan sesama pelanggan, berdiskusi,bercerita, memberi recomendasi & rating terhadap item tertentu, dan lain-lain

E.     Masalah-Masalah Yang Mempengaruhi Kemajuan e-commerce
1)      Regulasi dan hukum yang kurang berkembang dan kurang mendukung pengembangan e-commerce ini. Keterlibatan dari regulator dalam hal ini pemerintah sangat dibutuhkan.
2)      Penipuan dengan cara pencurian identitas, carding, menipu pelanggan dll
3)      Keterbatasan e_Commerce Teknis
4)      Belum adanya standard kualitas, keamanan dan kehandalan yang diterima secara global
5)      Keterbatasan bandwith telekomunikasi
6)      Kesulitan integrasi aplikasi eCommerce dengan legacy systems
7)      Kebutuhan Web server atau infrastruktur lain yang bersifat khusus / istimewa
8)      Keterbatasan e_Commerce Non Teknis
9)      Biaya dan justifikasi 
10)  Keamanan dan privasi (kebebasan pribadi / privacy)
11)  Penolakan dan ketidak–percayaan pengguna 
12)  Keterbatasan “touch and feel” secara online
13)  Hambatan pada e-Commerce
14)  Keamanan
15)  Kepercayaan dan resiko
16)  Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
17)  Kurangnya model bisnis
18)  Budaya
19)  Organisasi
20)  Kejahatan (fraud)
21)  Akses internet yang lambat
22)  Legalitas dan hukum
23)  Tantangan eCommerce di Indonesia
24)  Infrastruktur telekomunikasi masih tertinggal
25)  Biaya pulsa telepon yang mahal
26)  Jangkauan ISP masih terbatas
27)  Harga hardware komputer yang mahal

II.      Jenis E-Commerce
E-Commerce  dapat  dibagi  menjadi  beberapa  jenis  yang  memiliki  karakteristik berbeda-beda yaitu:
1.      Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce memiliki karakteristik:
a)      Trading  partners  yang  sudah  diketahui  dan  umumnya  memiliki  hubungan (relationship)  yang  cukup  lama.  Informasi  hanya  dipertukarkan  dengan  partner tersebut. Dikarenakan  sudah mengenal  lawan  komunikasi, maka  jenis  informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b)      Pertukaran  data  (data  exchange)  berlangsung  berulang-ulang  dan  secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan  kata  lain,  servis  yang  digunakan  sudah  tertentu.  Hal  ini  memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c)      Salah  satu  pelaku  dapat  melakukan  inisiatif  untuk  mengirimkan  data,  tidak harus menunggu parternya.
d)     Model  yang  umum  digunakan  adalah  peer-to-peer,  dimana  processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2.      Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a)      Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b)      Servis yang diberikan bersifat umum  (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
c)      Servis diberikan berdasarkan permohonan  (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d)     Pendekatan  client/server  sering  digunakan  dimana  diambil  asumsi  (client consumer)  menggunakan  sistem  yang  minimal  (berbasis Web)  dan  processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

3.      Consumen to Consumen (C2C)
Dalam  C2C  seseorang  menjual  produk  atau  jasa  ke  orang  lain.  Dapat  juga  disebut sebagai  pelanggan  ke  palanggan  yaitu  orang  yang menjual  produk  dan  jasa  ke  satu sama lain. Lelang C2C dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan  lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com,  para  pelanggan  juga  dapat  menggunakan  situs  khusus  sepertibuyit.com  atau  bid2bid.com. Selain  itu  banyak  pelanggan  yang melakukan  lelangnya sendiri  seperti  greatshop.com  menyediakan  piranti  lunak  untuk  menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
4.      Comsumen to Business(C2B).

Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan  para  pemasok  bersaing  untuk  menyediakan  produk  atau  jasa  tersebut  ke konsumen. Contohnya  di  priceline.com,  dimana  pelanggan menyebutkan  produk  dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.  (Januri, dkk, 2008).