Rabu, 25 November 2015

E-Commerc


TUGAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

" E-Commerce "



DISUSUN OLEH :
DORA PUTRI MAULANA (13320028)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen : Sarkius Oktavyanus Tarigan, SE,MMSI

I.      Pengetian
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1.      Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2.      Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3.      Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4.      Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

A.    Tujuan dan Manfaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
1)      Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
2)      Menurunkan biaya operasional (operating cost).’Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, bebangaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
3)      Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
4)      Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.


5)      Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
6)      Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
1)      Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
2)      Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
3)      Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
B.     Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
·         System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
·         Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
·         Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
·         Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
·         Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
·         Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
·         Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

C.     Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce
Ada tiga aspek kelebihannya, yaitu:
1)      Kelebihan bagi organisasi
a)      Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International
b)      Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan
c)      Meningkatkan Brand perusahaan
d)     Dapat menyediakan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik
e)      Mempercepat dan efesiensi proses bisnis

2)      Kelebihan bagi pelanggan
a)      Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam
b)      Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman
c)      Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu dengan lainnya
d)     Dapat melakukan review komentar terkait produk
e)      Dapat memberikan informasi lebih cepat

3)      Kelebihan bagi masyarakat
a)      Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli
b)      Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga seharusnya dapat lebih terjangkau
c)      Dapat membantu pemerintah dalam pemberian pelayanan public
Sementara kekurangannya dalam dua aspek, yakni:
1)      Kekurangan dari segi teknis
a)      Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada
b)      Perubahan/perkembangan industri perangkat lunak sangatlah cepat
c)      Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI
d)     Kesulitan dalam integrasi sistem
e)      Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem

2)      Kekurangan dari segi non-teknis
a)      Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce
b)      Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang terhadap situs E-Commerce
c)      Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi dalam setiap transaksi secara online
d)     Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli
e)      Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat cepat
f)       Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu

D.    Beberapa Faktor Penting Yang Membantu Kesuksesan e-commerce
1)      Menyediakan harga kompetitif, lebih murah dari penjualan offline yang notabenememerlukan representasi toko fisik
2)      Jasa penjualan yang efisien, andal, cepat, tanggap dan ramah. Kepuasan pembeli sangatdiutamakan.
3)      Informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas agar tidak terjadi keragu-raguan calon pembeli.
4)      Memberikan berbagai bonus insentif belanja, seperti kupon, penawaran istimewa sertadiskon
5)      Menggunakan teknologi yang baik, aman dan memadai untuk melayani keperluanaplikasi e-commerce
6)      Memberikan perhatian khusus kepada input dan keluhan pelanggan, misalnya usulanmenjual barang jenis tertentu yang belum ada, dan masukan-masukan lainnya.
7)      Menyediakan atmosfir komunitas untuk berkumpul dengan sesama pelanggan, berdiskusi,bercerita, memberi recomendasi & rating terhadap item tertentu, dan lain-lain

E.     Masalah-Masalah Yang Mempengaruhi Kemajuan e-commerce
1)      Regulasi dan hukum yang kurang berkembang dan kurang mendukung pengembangan e-commerce ini. Keterlibatan dari regulator dalam hal ini pemerintah sangat dibutuhkan.
2)      Penipuan dengan cara pencurian identitas, carding, menipu pelanggan dll
3)      Keterbatasan e_Commerce Teknis
4)      Belum adanya standard kualitas, keamanan dan kehandalan yang diterima secara global
5)      Keterbatasan bandwith telekomunikasi
6)      Kesulitan integrasi aplikasi eCommerce dengan legacy systems
7)      Kebutuhan Web server atau infrastruktur lain yang bersifat khusus / istimewa
8)      Keterbatasan e_Commerce Non Teknis
9)      Biaya dan justifikasi 
10)  Keamanan dan privasi (kebebasan pribadi / privacy)
11)  Penolakan dan ketidak–percayaan pengguna 
12)  Keterbatasan “touch and feel” secara online
13)  Hambatan pada e-Commerce
14)  Keamanan
15)  Kepercayaan dan resiko
16)  Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
17)  Kurangnya model bisnis
18)  Budaya
19)  Organisasi
20)  Kejahatan (fraud)
21)  Akses internet yang lambat
22)  Legalitas dan hukum
23)  Tantangan eCommerce di Indonesia
24)  Infrastruktur telekomunikasi masih tertinggal
25)  Biaya pulsa telepon yang mahal
26)  Jangkauan ISP masih terbatas
27)  Harga hardware komputer yang mahal

II.      Jenis E-Commerce
E-Commerce  dapat  dibagi  menjadi  beberapa  jenis  yang  memiliki  karakteristik berbeda-beda yaitu:
1.      Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce memiliki karakteristik:
a)      Trading  partners  yang  sudah  diketahui  dan  umumnya  memiliki  hubungan (relationship)  yang  cukup  lama.  Informasi  hanya  dipertukarkan  dengan  partner tersebut. Dikarenakan  sudah mengenal  lawan  komunikasi, maka  jenis  informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b)      Pertukaran  data  (data  exchange)  berlangsung  berulang-ulang  dan  secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan  kata  lain,  servis  yang  digunakan  sudah  tertentu.  Hal  ini  memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c)      Salah  satu  pelaku  dapat  melakukan  inisiatif  untuk  mengirimkan  data,  tidak harus menunggu parternya.
d)     Model  yang  umum  digunakan  adalah  peer-to-peer,  dimana  processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2.      Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a)      Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b)      Servis yang diberikan bersifat umum  (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
c)      Servis diberikan berdasarkan permohonan  (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d)     Pendekatan  client/server  sering  digunakan  dimana  diambil  asumsi  (client consumer)  menggunakan  sistem  yang  minimal  (berbasis Web)  dan  processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

3.      Consumen to Consumen (C2C)
Dalam  C2C  seseorang  menjual  produk  atau  jasa  ke  orang  lain.  Dapat  juga  disebut sebagai  pelanggan  ke  palanggan  yaitu  orang  yang menjual  produk  dan  jasa  ke  satu sama lain. Lelang C2C dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan  lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com,  para  pelanggan  juga  dapat  menggunakan  situs  khusus  sepertibuyit.com  atau  bid2bid.com. Selain  itu  banyak  pelanggan  yang melakukan  lelangnya sendiri  seperti  greatshop.com  menyediakan  piranti  lunak  untuk  menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
4.      Comsumen to Business(C2B).

Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan  para  pemasok  bersaing  untuk  menyediakan  produk  atau  jasa  tersebut  ke konsumen. Contohnya  di  priceline.com,  dimana  pelanggan menyebutkan  produk  dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.  (Januri, dkk, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar