Senin, 09 November 2015

MODEL PENGOLAHAN TRANSAKSI BAIK MANUAL MAUPUN BERBASIS KOMPUTER

TUGAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

"MODEL PENGOLAHAN TRANSAKSI BAIK MANUAL MAUPUN BERBASIS KOMPUTER"



DISUSUN OLEH :
DORA PUTRI MAULANA (13320028)
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen : Sakeus Oktavyanus Tarigan, SE,MMSI

MODEL PENGOLAHAN TRANSAKSI BAIK MANUAL MAUPUN BERBASIS KOMPUTER
I.            AKUNTANSI SEBAGAI INFORMASI
I.            Sejarah Perkembangan Akuntansi
Pada awalnya pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagaunya. Catatan tertua ditemukan di Babilonia, Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan belum dilakukan secara sistematis da sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka – angka decimal arab dan semakin berkembang di dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entrie system) oleh pedagangan Venesia.  Proportionalita yang berisi tentang pelajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian berisi pelajaran pembukuan itu berjudul “Tractatus De Computis Et Scpriptos”. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan system yang menyebut asal negaranya, contoh sistem belanda, sistem Inggris, sistem Amerika Serikat dll. Sistem belanda atau tata buku disebut juga system continental, sistem Inggris dan sistem Amerika disebut system Anglo Saxon.
Pada akhir abad 19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Aamerika Serikat yang disebut Accounting (akuntansi). Di pertengahan abad 20 ntelah dipergunakan computer untuk pengelolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Di Indonesia, akuntansi telaj digunakan dalam sebuah pembukuan sejak tahun 1642.
Peraliahan ini didorong oleh dua hal sebagai berikut :
1)      Adanya penanaman modal asing di Indonesia
Dengan adanya penanaman modal asing di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembanagan akuntansi. Perkembangan ini terjadi karena sebagian besar penanaman modal asing (PMA) menggunakan sistem Ameriak Serikat.
2)      Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat dan menerapkan ilmunya di Indonesia.
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggololongan, peringkasan yang teoat dan dinyatakan dalam bentuk transaksi – transaksi dan kejadian – kejadian yang setidak – tidaknya bersifat keuangandan penafsiran dari hasil – hasilnya.
II.            Proses kegiatan akuntansi
A.    Proses akuntansi secara garis besar dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu :
1)    Tahap Pencatatan
Tahap pencatatan dimulai dari mengidentifikasi data-data keuangan perusahaan yang berupa bukti-bukti transaksi . Dari bukti-bukti transakasi tadi kemudian dianalisa pengaruhnya terhadap perubahannya harta, kewajiban dan modal perusahaan. Setelah dilakukan analisa, selanjutnya diterapkan aturan debit kredit dan dicatat pada catatan pertama akuntansi yang di namakan jurnal umum. Selesai pencatatan dalam jurnal umum, setiap akhir periode dilakukan pemindah bukuan atau istilah akuntansinya posting catatan dari jurnal ke buku besar.
2)    Tahap Pengikhtisaran
Setelah tahap pencatatan selesai, selanjutnya tahap pengikhtisaran yang diawali dengan penyusunan neraca sisa dari saldo akhir buku besar. Kemudian dibuatkan jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan akun-akun yang belum menunjukkan angka yang sebenarnya. Tahap akhir pada periode ini adalah penyusunan kertas kerja sebagai alat bantu penyusunan laporan keuangan.
3)    Tahap Pelaporan
Tahap yang terakhir adalah penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca dan laporan arus kas. Sebelum dilanjutkan pada periode selanjutnya dibuatkan jurnal penutup untuk menutup akun nominal.
B.     Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
1)      Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh management
2)      Pertanggung jawaban organisasi kepada investor, kreditor, badan pemerintah, dan sebagainya.
C.     Pemakai Informasi Akuntansi
Informasi yang dihasilkan melalui proses akuntansi akan digunakan oleh berbagai pihak yang memerlukan. Para pemakai informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1)      Pihak Internal
Pihak internal pemakai informasi akuntansi adalah manajer atau pimpinan perusahaan. Pimpinaan perusahaan membutuhkan informasi akuntansi mengambil berbagai kebijaksanaan dan keputusan dalam menjalankan perusahaan. Disamping itu informasi akuntansi juga merupakan bentuk laporan pertanggungjawaban pimpinan perusahaan kepada pemilik.
2)      Pihak Eksternal
a.       Pemilik
Sebagai orang yang memiliki perusahaan, pemilik memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil yang dicapai oleh perusahaan itu.
b.      Kreditor
Kreditor membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai proyeksi kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman terkait dengan pengajuan permohonan kredit.
c.       Investor dan Calon Investor
Investor dan calon investor memerlukan data informasi akuntansi untuk mengetahui profitabilitas perusahaan terkait dengan modal yang telah dan akan ditanamkan.
d.      Karyawan
Karyawan membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui prospek perusahaan di masa depan dan mengusulkan peningkatan kesejahteraan karyawan.
e.       Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke kas negara.
f.       Pihak-pihak Lain :
Ø  Mahasiswa, untuk melakukan penelitian
Ø  Lembaga sosial untuk meneliti kemampuan perusahaan dalam memberikan bantuan
Ø  Partner Usaha yang akan bergabung dengan perusahaan
Ø  Pengamat bursa untuk memberikan penilaian terhadap saham perusahaan
Ø  Pengamat ekonomi untuk memberikan pendapat terkait dengan perekonomian secara umum
D.    Kegunaan informasi akuntansi
1.      Kegunaan informasi secara umum
a)      Untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan yang akurat
b)      Sebagai alat pertanggungjawabkan manajemen kepada para pemilik perusahaan dan
c)      Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
2.      Kegunaan informasi secara khusus
a)      Memberi informasi keuangan yang dipercaya mengenai aktiva, pasiva dan modal
b)      Member informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva bersih yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba
c)      Member informasi keuangan yang membantu para pemakai laoran keuangan untuk memperkirakan kemampuan perusahaan dalam memeperoleh laba
d)     Memberikan informasi penting lainnya seperti aktivitas pembiyaan dan investasi
E.     Bidang – bidang akuntansi
1.      Akuntansi keuangan
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan.
2.      Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi management merupakan titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.
3.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang.
4.      Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan. 
5.      Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.
6.      Akuntansi Pemerintahan (Governtment Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhunungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara, sering disebut dengan istilah administrasi keuangan negara.
7.      Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
8.      Akuntansi perbankan
Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi bank bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak.Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau Teknik pembukuan, posting, dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu Bank.
9.      Akuntansi Pendidikan (Accounting Instruction/Education)
Akuntansi Pendidikan adalah bidang khusus akuntansi yang kegiatannya mengarah ke bidang pendidikan, yaitu dalam kegiatan belajar dan mengajar akuntansi atau segi-segi lainnya yang berkaitan dengan masalah pendidikan itu sendiri.
10.  Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem Akuntansi adalah bidang khusus akuntansi yang berhubungan dengan penciptaan suatu prosedur akuntansi dan peralatannya disertai penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan.

F.      Proses perekayasaan akuntansi
1)      Tahap – tahap perekayasaan akuntansi
1.      Pencatatan transaksi – transaksi, ini berarti bahwa tiap transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis selama periode tertentu di dalam sebuah atau beberapa buah buku yang disebut jurnal. Tiap catatan itu harus ditunjang oleh document sumbernya (nota, faktur dll)
2.         Pengelompokan transaksi – transaksi, ini berarti bahwa transaksi – transasi yang sudah dicatat dikelompokan menurut jenis – jenisnya masing – masing.
3.         Pengikhtisaran transaksi – transaksi, ini berarti bahwa secra berkala semua transaksi yang sudah dikelompokan diringkas kepada sebuah daftar tersendiri yang disebut neraca saldo.
2)      Perekayasaan akuntansi dilakukan oleh :
1.      Orang yang dianggap ahli dibidang akuntansi (para ahli).
2.      Orang yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional.
G.    Fungsi dan proses akuntansi
1)      Fungsi akuntansi
a)      Fungsi dasar
1.      Menciptakan sistem akuntansi
2.      Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukan secara transaksi – transaksi perusahaan.
3.      Member laporan atau keterangan pada manager untuk menyusun data aktiva anggaran.
b)      Fungsi akuntansi
1.      Menyiapkan metode dan strandar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan.
2.      Melaporkan data kuntansi
3.      Menafsirkan data akuntansi
2)      Proses akuntansi
Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi dan berakhir dengan penutupan buku, berakhirnya seluruh proses pencatatan pada periode tertentu karena proses ini diulang setiap periode. Dan ini disebut sebagai siklus akuntansi dan mencakup langkah – langkah utama, yaitu :
a)      Tahap pencatatan dan penggolongan
Kegiatan – kegiatan yang termasuk dalam tahap ini adalah :
1.      Penyusunan atau pembukuan bukti – bukti baik transaksi internal maupun transaksi eksternal
2.      Pencatatan kedalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus
3.      Posting atau pencatatan ke buku besar baik ke buku besar utama maupun buku besar pembantu
b)      Tahap pengikhtisaran atau peringkasan meliputi kegiatan
1.      Penyusunan neraca saldo
2.      Penyusunan jurnal penyesuaian
3.      Pembuatan jurnal penutup
4.      Pembuatan neraca saldo
5.      Penyusunan jurnal pembalik
c)      Tahap pelaporan dan penganalisaan
Meliputi kegiatan – kegiatan :
1.      Penyusunan laporan keuangan
2.      Pembuatan analisa laporan keuangan

III.            SISTEM DAN SIKLUS SISTEM PENGELOLAHAAN TRANSAKSI
1.      Sistem pengelolahan transaksi
Sistem pengelolahan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS ) adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki oleh entitas ( perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
2.      Siklus pengelolahan transaksi
Siklus-siklus pengelolahan transaksi perusahaan, ada empat macam, yaitu :
a)      Siklus pendapatan.
Siklus pendapatan yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
b)      Siklus pengeluaran
Siklus pengluaran yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
c)      Siklus produksi
Siklus produksi  merupakan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa.
d)     Siklus keuangan
Siklus keuangan yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.
3.      Siklus mengelolah data transaksi
Siklus pengolahan data melibatkan 4 kegiatan, yaitu :
a)      Pemasukan data ( data input )
b)      Penyimpanan data ( data storage )
c)      Pengolahan data ( data processing )
d)     Hasil informasi ( information output )
4.      Sistem informasi akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
5.      Siklus transaksi secara umum
Secara berurutan siklus akuntansi meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a)      Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam Bukti Transaksi dan melakukan Analisis Transaksi keuangan tersebut.
b)      Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal. Tahapan ini disebut menjurnal 
c)      Meringkas, dalam Buku Besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah dijurnal. Tahapan ini disebut Posting atau mengakunkan.
d)     Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode dan menuangkannya dalam Neraca Saldo.
e)      Menyesuaikan buku besar berdasar pada informasi yang paling up-to-date
f)       Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan menuangkannya dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP).
g)      Menyusun Laporan Keuangan berdasar pada NSSP
h)      Menutup buku besar 
i)        Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan.
6.      Siklus Penerimaan
Siklus penerimaan adalah pertukaran langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dan pembeli. Jadi, suatu rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Tujuan siklus penerimaan :
a)      Mencatat order penjualan dengan cepat & akurat.
b)      Memeriksa kelayakan kredit pelanggan.
c)      Mengirimkan produk atau jasa sesuai hari yang ditentukan.
d)     Melakukan penagihan dengan tepat waktu dan akurat.
e)      Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas dengan cepat dan akurat.
f)       Posting penjualan dan penerimaan kas pada buku pembantu piutang yang sesuai.
g)      Mengamankan produk sampai barang dikirim
h)      Mengamankan kas sampai didepositokan
7.      Sistem pengeluaran
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan siklus pengeluaran adalah untuk mengubah kas perusahaan ke dalam bentuk bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis. Namun tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
8.      Sistem konversi (produksi)
Siklus konversi perusahaan mengubah (mengonversi) berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus konversi tersebut adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur. Akan tetapi, siklus ini ada, secara konseptual, dalam berbagai industri jasa tertentu, seperti perawatan kesehatan, konsultasi, dan akuntan publik (KAP).
9.      Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan serta diterima secara umum prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dalam suatu periode tertentu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar